Senin, 10 November 2008

KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR

Senin, 10 November 2008 |
Oleh: Abdul Sidik,SP
Agropolitan diartikan sebagai upaya pengembangan kawasan pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis, yang diharapkan dapat melayani dan mendorong kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya। (Affendi Anwar, 1999).
Kawasan agropolitan merupakan sistem fungsional desa-desa dengan hirarki keruangan desa, yakni adanya pusat agropolitan dan desa-desa di sekitarnya. Sedangkan pusat agropolitan terkait dengan sistem pusat nasional, propinsi, dan kabupaten, dengan ciri berjalannya sistem dan usaha agribisnis di pusat agropolitan yang melayani dan mendorong kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. (Menkimpraswil, 2006)
Kabupaten Cianjur adalah salah satu kabupaten yang ditunjuk oleh pemerintah pusat dalam pembangunan proyek kawasan terpadu Agropolitan. Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah 350.148 hektar dengan jumlah penduduk berdasarkan hasil sensus penduduk (SP) tahun 2000 berjumlah 1.931.840 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,11 %. Lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 62,99 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu sekitar 14,60 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap APBD Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80 % disusul sektor perdagangan sekitar 24,62%.
Seperti yang kita ketahui bahwa kontribusi Produksi sayuran dari kecamatan Pacet mendominasi total produksi sayuran di Kabupaten Cianjur yang mencapai 2.683.269 kuintal pada tahun 2003. Pada tahun tersebut dapat digambarkan bahwa produksi sayuran di Kecamatan Pacet mencapai 831.071 kuintal, sementera daerah lain seperti Kecamatan Sukaresmi 74.620 kuintal, dan Kecamatan Cugenang mencapai 531.858 kuintal. Hal tersebut menjadikan kecamatan Pacet sebagai kawasan andalan sayuran untuk memasok keberbagai daerah.
Komoditas sayuran yang banyak diproduksi di Kabupaten Cianjur antara lain wortel, bawang daun, sawi, dan kubis. Pada tahun 2003 total produksi wortel sebesar 62.880 ton, bawang daun sebesar 51.511 ton, sawi 23.574 ton, kubis 21.190 ton, cabai merah 17.136 ton, kacang panjang 13.834 ton, kacang merah 6.494 ton, lobak 3.644 ton, kentang 2.427 ton, kembang kol 684 ton, dan bawang merah sebesar 353 ton.
Karena produksi yang cukup besar itu, berbagai komoditas hortikultura ini tak hanya memenuhi pasaran untuk kebutuhan Cianjur dan sekitarnya. Sebagian besar sayur-mayur yang diproduksi petani di kawasan kecamatan Pacet justru dilempar ke daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Sebagai kawasan penyangga ibu kota negara, sayur-mayur dan buah-buahan dari kecamatan Pacet lebih cepat masuk ke Jakarta dibandingkan ke daerah lain. Syaratnya, mutunya harus sesuai dengan standar yang mereka tetapkan. Bahkan, untuk menjamin ketersediaan sayuran, sejumlah pengusaha telah menjalin kontrak pembelian sayur-mayur langsung dengan petani setempat.
Salah satu yang dijadikan tempat kawasan terpadu antara agribisnis dan pariwisata, yang berada di Kecamatan Pacet yang dijadikan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur adalah kawasan terpadu Agropolitan. Produksi sayuran dikawasan ini sangat baik terutama untuk pasar-pasar yang mengutamakan kualitas, karena di kawasan agropolitan ini menawarkan beberapa komoditas sayuran yang bermutu tinggi.


Related Posts



0 komentar:

Ruang Silaturahmi


Ada Peluang Agribisnis KLIK disini

Follower Blog ini

Entri Populer

 

Info Lainnya

Recent Posts

Info Kegiatan Petugas